TOKO ALKES JOGJA MURAH BURUAN KLIK ANAK WEB INI HANYA DI http://alatkesehatangrosiran.blogspot.com/
KALA III
KALA III
No |
Jam
|
Dx Kep
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1
|
19.30
|
Nyeri b.d. Fisiologis: Involusi uterus, luka episiotomi.
|
Setelah tindakan 15 menit ibu mampu beradaptasi dengan nyerinya.
Kriteria:
Tampak tenang.
Menyatakan dapat menahan nyeri.
|
1. Managemen nyeri
Ø Lakukan pengkajian nyeri PQRST.
Ø Monitor pelepasan plasenta.
Ø Lakukan pemijatan pada fundus uteri.
Ø Lakukan perawatan/memperbaiki perineum.
Ø Anjurkan ibu untuk menggunakan tehnik nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri
Ø Anjurkan suami/keluarga untuk menemani ibu.
2. Manajemen lingkungan
Ø Implementasikan tindakan untuk kenyamanan fisik seperti menciptakan suasana yang nyaman, meminimalkan stimulasi lingkungan
3. Edukasi : prosedur/perawatan
Ø Demonstrasikan pereda nyeri non invasif/ non farmakologis : massage, distraksi/imajinasi, relaksasi, pengaturan posisi yang nyaman
Ø Anjurkan pada ibu untuk konsentrasi saat meneran
Ø Beri dukungan pada ibu untuk beradaptasi dengan bayi.
4. Edukasi : proses penyakit
Ø Berikan penjelasan tentang penyebab timbulnya nyeri
5. Manajemen medikasi
Ø Berikan analgetik sesuai program
Ø Evaluasi keefektifan analgetik
Ø Evaluasi tindakan perencanaan sesuai kebutuhan
|
19.30
Ø Melakukan monitor pelepasan plasenta.
Ø Memberitahu ibu jenis kelamin dan keadaan bayinya.
Ø Melakukan masase fundus uteri.
Ø Melakukan observasi perineum.
Ø Memimpin ibu melakukan nafas dalam.
Ø Menganjurkan keluarga untuk menemani ibu.
Ø Menganjurkan suami untuk melakukan masase pada putting ibu.
Ø Mengatur suhu ruangan (menghidupkan kipas angin) dan membatasi penunggu ibu.
Ø Mengukur tanda-tanda vital.
|
19.45
Subjektif
Ø Ibu mengatakan perutnya terasa melilit dan mules juga terasa nyeri pada jalan lahirnya.
Objektif
Ø Tanda vital: TD: 140/90 mmHg, N: 94 x/m, R: 24 x/mnt, S: 37 oC.
Ø TFU 2 jari di bawah pusat.
Ø Ekspresi menahan nyeri.
Ø Dilakukan kateterisasi urine keluar
Ø Kontraksi uterus (+), kuat.
Ø Plasenta lahir spontan lengkap, bentuk oval, insersi sentral, berat 300 gram, panjang 35 cm.
Ø Perdarahan 150 cc.
Assesment
Ø Nyeri masih aktual.
Planning
Ø Monitor tanda vital.
Ø Lakukan pengkajian nyeri.
Ø Anjurkan penggunaan nafas dalam dan distraksi (diajak bicara).
|
2
|
19.30
|
Risiko infeksi b.d. Trauma jalan lahir (luka episiotomi).
|
Kontrol infeksi selama perawatan 3 hari. Kriteria:
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi.
|
1. Infection control
Ø Terapkan pencegahan universal.
Ø Berikan hygiene yang baik.
Ø Jahit luka dengan teknik aseptic
Ø Jaga kesterilan alat yang digunakan.
Ø Gunakan sarungtangan steril dalam melakukan rindakan.
2. Infection protection
Ø Monitor tanda dan gejala infeksi lokal/sistemik
Ø Amati faktor-faktor yang menaikkan infeksi/memperlambat penyembuhan luka : infeksi luka, nutrisi dan hidrasi tidak adekuat, penurunan suplai darah.
3. Vital sign monitoring
Ø Monitor tanda vital.
4. Environmental management
Ø Batasi penunggu.
Ø Jaga kebersihan tempat tidur, lingkungan.
5. Incision site care
Ø Rawat luka post episiotomi dengan cara steril.
Ø Pantau kondisi luka, waspadai tanda-tanda infeksi
6. Health Education
Ø Berikan penjelasan tentang mengapa klien menghadapi risiko infeksi, tanda dan gejala infeksi
7. Administrasi medikasi
Ø Berikan antibiotik sesuai program
|
19.30
Ø Melakukan toileting luka sebelum menjahit.
Ø Melakukan observasi luka episiotomi.
Ø Menjahit luka dengan teknik aseptik.
Ø Menjaga kesterilan alat.
Ø Memakai sarung tangan streril.
Ø Mengukur tanda vital.
Ø Menjaga kebersihan luka dan tempat tidur ibu.
| 19.45Subjektif
Ø -
Objektif
Ø Luka episiotomi sepanjang 3 cm.
Ø Dilakukan jahitan dengan cat gut dan zide sebanyak 4.
Ø Tanda vital: TD: 140/100 mmHg, N: 90 x/mnt, R: 22 x/mnt, S: Afebris.
Ø Tidak terdapat tanda-tanda infeksi.
Ø Luka tampak basah.
Assessment
Ø Tidak terjadi infeksi.
Planning
Ø Gunakan teknik aseptic dalam perawatan luka.
Ø Berikan antibiotik sesuai order.
Ø Anjurkan ibu untuk menjaga hygiene.
|
No comments:
Post a Comment